Rambut yang Basah

Tentang Esok I

Yang kulihat, hanya dia
yang basah rambutnya
sesudah puas menari
di atas air.

Yang kuingat, hanya rindu
yang bening warnanya
sesudah disuburkan
dengan mimpi.

Ini puisi tentang esok
tapi sebetulnya
bercerita tentang dia
pada hari-hari dulu.

Mengapa, ya
aku tiba-tiba rindu
pada rambutnya yang basah?

1 Mei 2005
Norwich, Norfolk

I found this poem and I trus suka.This is the second episod.....

Tentang Esok II

Bercerita tentang esok
aku tetap seperti kelmarin,
masih teringat
pada rambutnya yang basah
ya, hanya itu.

Kalau benar esok hari
ada lagi, untukku
(mudah-mudahan ada?)
aku tidak ingin peduli
pada kata dan rasa,
aku hanya mahu
mencium bau rambutnya
yang basah itu.

Antara harum rambut,
kata bermakna
atau, rasa halus;
aku lebih rindukan
rambut yang basah
kenapa, ya?

Barangkali, kerana baunya
jauh lebih menusuk
daripada rasa dan kata.

4 Mei 2005
Norwich, Norfolk

Well, These poem is written by rem. A sabahan who is a geographer, a lecturer and currently doing his phd and who likes sastera, seni, bahasa dan budaya. Thank you Rem for allowing me to publish.